TELAH TERJADI GEMPA BUMI YANG BERKEKUATAN 7,3 SKALA RICHTER PADA HARI SELASA PUKUL 14.55. PUSAT GEMPA TERLETAK DI 142 KM BARAT DAYA DENGAN KEDALAM 30 KM TASIKMALAYA. GEMPA INI SEMPAT BERPOTENSI TSUNAMI (SUMBER BMG) <----> GEMPA DIRASAKAN PADA 9/9/2009 YANG BERKEKUATAN 5,2 SKALA RICHTER TERJADI DI 64 KM BARAT DAYA KRUI-LAMPUNG , 85 KM TENGGARA BINTUHAN-BENGKULU , 87 KM BARAT DAYA LIWA-LAMPUNG , 165 KM BARAT DAYA BELAMBANGANUMPU-LAMPUNG , 176 KM BARAT DAYA-SUMSEL (SUMBER BMG).

Selasa, 01 September 2009

DEMPO BENCANA

PAGAR ALAM - Bukan bermaksud menakut-nakuti warga Pagaralam dan sekitarnya namun Ketua Pos Pemantau Gunung Api Dempo Slamet punya prediksi kuat tentang aktivitas gunung berapi itu. Jika gempa tremor berkekuatan 15 milimeter terus terjadi ditunjang gempa tektonik dan vulkanik maka kemungkinan besar gunung api itu akan meletus.

Pasalnya, sejak terjadinya letusan freatik, Kamis (21/5) pukul 15.59 dengan amplitude 49 yang berlangsung selama 300 detik hingga, Senin (25/5) terus terjadi gempa tremor. Bahkan kekuatan gempa tremor itu mencapai 16 milimeter. Slamet mengaku bingung membaca aktivitas Gunung Dempo dalam beberapa hari terakhir ini. Gempa tremor yang terus menerus tidak diiringi gempa vulkanik dan tektonik.

Hanya pada 23 Mei terjadi 1 kali gempa tektonik jauh, 1 kali vulkanik A dan B ditambah 1 kali embusan. Setelah itu gempa tremor. Dengan demikian membuat pihaknya terus meningkatkan pantauan dan berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi Bandung. Slamet mengimbau kepada masyarakat termasuk para pendaki agar tidak melakukan aktivitas yang berdekatan langsung dengan puncak Dempo. Sebab, saat ini aktivitas Gunung Api Dempo terus terjadi sehingga bukan tidak mungkin akan terjadi hal-hal lain yang kemudian dapat membahayakan pendaki.

Ditambahkan Mulyadi, saat ini kondisi alat seismik yang terpasang di puncak Dempo dalam kondisi baik karena masih mengirim sinyal ke seismograf. Meskipun sempat tertutup belerang akibat letusan freatik, lanjut Mulyadi, jika hujan alat tersebut akan kembali bersih. Risikonya alat itu bisa berkarat.

Kaban Kesbang Linmas dan Penanggulangan Bencana Alam Pemkot Pagaralam, H Hamlian Masir SH yang dihubungi terpisah mengungkapkan, untuk saat ini semua sudah disiagakan bila kemungkinan terjadi bencana alam tidak terduga. Termasuk kemungkinan Gunung Dempo meletus. Pintu masuk ke puncak Dempo juga semakin diperketat agar para pendaki yang ingin naik ke puncak tidak mendaki. “Kami dalam kondisi siaga. Kami juga sudah menyiapkan Sarkorlak pengendalian bencana. Mulai dari kelurahan hingga tingkat kota. Siapa pun dilarang keras mendaki. Kami khawatir gunung akan meletus. Sebab sebelum mengeluarkan abu Gunung Dempo sempat menyemburkan api warna merah,”ungkapnya.

Sejarah letusan Gunung Dempo tercatat sejak tahun 1818 dan hingga kini telah terjadi sebanyak 20 kejadian letusan. Letusan terakhir terjadi pada 26 September 2006, frekuensi letusan tidak teratur, periode istirahat dan periode letusannya tidak tetap. Jangka waktu terpendek istirahatnya satu tahun sedangkan periode terpanjangnya 26 tahun.

Karakter letusan gunung itu berupa letusan freatik yang berlangsung tiba-tiba dalam waktu singkat. Sifat letusan Dempo selalu mengeluarkan lumpur belerang, piroklastik halus dan air dari danau kawah yang cukup membahayakan bagi daerah sekitarnya. Dampak bahaya letusannya umumnya bersifat lokal dan tersebar di sekitar pusat letusan.


doc. sripo

Selengkapnya...

PASCA KEBAKARAN 5 ULU PALEMBANG

PALEMBANG, Pasca kebakaran Lr. Keramat yang lalu sejumlah bantuan mengalir dari tiap instansi pemerintah, swasta maupun bantuan dari pribadi warga yang merasa ikut terpanggil untuk mengurangi duka yang melanda korban kebakaran. Minggu yang lalu Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel), Alex Noerdin, memberikan bantuan kepada korban kebakaran, "Kami memberikan bantuan sembako bagi para korban kebakaran di empat RT di Kelurahan 5 Ulu ini," kata Alex Noerdin pula. Menurut Gubernur Alex Noerdin, pada musim kemarau akhir-akhir ini memang warga kota itu harus berhati-hati apalagi dengan api rokok terutama di kampung yang banyak terdapat rumah tua dan rumah kayu, karena sedikit saja lengah membuangnya bisa menimbulkan kebakaran. Gubernur Sumsel Alex Noerdin juga menjanjikan kepada para korban kebakaran ini, menjadi prioritas dalam peruntukan pemilik seribu rumah murah yang disediakan di Jakabaring.

Selain itu juga Pemerintah kota melalui Walikota Palembang, Bpk. Ir. H. Eddy Santana Putra, MT meyerahkan bantuan kepada perwakilan korban kebakaran. Bantuan tersebut berupa uang tunai Rp 1 juta/ KK dan beras 2.550 kilogram serta makan nasi bungkus selama dua hari yang sampai saat ini jumlah korban kebakaran tersebut terdata 176 KK, 687 jiwa. Dalam sambutannya Eddy Santana menyatakaan keeprihatinannya atas musibah kebakaran tersebut. Eddy menghimbau warga tetap sabar dan tawakal menerima cobaan ini. Eddy Santana juga menghimbau kepada masyarakat untuk waspada bahaya kebakaran apalagi di musim panas sekarang. "Kalau ada kebakaran warga setempat harus segera dibantu untuk memadamkannya secepat mungkin sebelum petugas Dinas Penyelamatan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran tiba di lokasi," ujar Eddy Santana.

Guna membantu korban kebakaran tersebut, telah diturunkan pula sebanyak 50 orang Taruna Siaga Bencana (TAGANA) yang berasal dari Dinas Kesejahteraan Sosial Sumsel dan Kota Palembang. Pantauan dari lokasi kebakaran, TAGANA membantu korban dengan mendirikan Posko Korban Kebakaran serta Posko Dapur Umum. Hal ini diupayakan untuk membantu korban yang belum mempunyai tempat tinggal, serta dengan dengan adanya Dapur Umum ini akan memudah pendistribusian bantuan makanan kepada korban.

Selain itu juga bantuan yang diberikan melalui Dinas Kesejahteraan Sosial Sumsel kepada korban kebakaran, antara lain paket perlengkapan keluarga, selimut, kain sarung, baju kaos, dan sebanyak 3,5 ton beras serta bantuan berupa paket makanan tambahan bayi dan perlengkapan bayi lainnya, kata Drs. MS. Sumarwan. MSi, Kabid Banjamsos Dinsos Sumsel.

Pantauan di Posko kebakaran kawasan Kelurahan 5 Ulu Palembang, sampai saat ini, tampak pihak panitia sibuk menerima bantuan untuk disalurkan kepada para korban kebakaran yang mengakibatkan 687 jiwa warga kehilangan tempat tinggal. Bantuan tersebut terus mengalir, seperti dari PKK kota Palembang, PMI Prov. Sumsel, serta beberapa instansi swasta lainnya yang ikut membantu.

Di sisi lain, Direktur Bantuan Sosial Korban Bencana Sosial Direktorat Jenderal Bantuan dan Jaminan Sosial Departemen Sosial (Depsos) RI, Drs Moch Helmi didampingi stafnya, tadi (11/06), meninjau langsung korban kebakaran 5 Ulu. Kunjungan tersebut didampingi Kepala Dinsos Sumsel Dra Hj Ratnawati, Kabid Banjamsos Dinsos Sumsel Drs. MS. Sumarwan. MSi dan jajarannya.

“Ini bukan bencana alam, tapi bencana sosial karena kebakaran ini disebabkan karena ulah manusia. Karena jumlah rumah yang lebih dari 50 unit, maka menjadi kewajiban Depsos untuk ikut membantu,” ungkap Helmi, kepada wartawan.

Ia mengungkapkan, ada rencana rumah para korban kebakaran tersebut dibangun dengan tiang beton. Ini karena letak pemukimannya di pinggiran sungai. Namun, hal itu masih akan dikaji lebih lanjut sesuai dengan kondisi di lapangan. Nilai bantuan material bangunan untuk rumah setiap kepala keluarga (KK) besarnya antara Rp5 hingga Rp15 juta. Bantuan tersebut tidak didasarkan pada besar kecilnya rumah yang terbakar, namun pada jumlah rumah.

Bantuan itu sendiri, menurut Helmi, sifatnya stimulan. Artinya, pemprov bisa memberikan tambahan bantuan jika masih ada kekurangan yang dirasakan para korban. “Artinya, bisa sharing juga dari provinsi,”
Selengkapnya...

BANJIR TERJADI DIMANA-MANA AKIBAT KERUSAKAN HUTAN DAN TIDAK TERSEDIANYA DAERAH RESAPAN AIR.

Tanggal 31 Januari hingga 1 Februari 2008, hujan mengguyuri belahan Kota Jakarta yang berakibat 1 Februari 2008 sedikitnya 237 penerbangan di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng sempat kacau ( 177 Delay, 58 Divert) diakibatkan cuaca buruk sejak tanggal 31 Januari 2008 dan hujan terus menerus dan banjir terjadi dimana-mana, bahkan air juga menggenangi Istana Presiden dan wakil presiden.

Presiden SBY yang pulang melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Baru Kerawang dan petani didaerah tersebut terjebak macet dikawasan Kawasan Pondok Gede yang menjadi langganan banjir, selain itu Sarinah Jakarta dan jalan tol menuju Bandar udara air menggenangi ruas jalan setinggi kisaran 50 Cm hingga 1 Meter yang mengakibatkan arus lalulintas macet total karena tidak mampu menerobos jalur tol yang tergenang banjir, ribuan penumpang terlantar dan diinformasikan 24 pesawat Divert di Bandar Udara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang ribuan orang terlantar dan ribuan penumpang kelaparan.

Dari Kampung Jambak dan Lubuk buaya Padang Sumatera Barat diperoleh informasi ratusan rumah terendam akibat banjir. Pada waktu yang hampir bersamaan di Desa Situbuh-tubuh Kecamatan Lanoparis Kecamatan Aceh Singkil, Nangroe Aceh Darusalam ratusan rumah terendam, beberapa rumah roboh dan 8 Warga tewas tertimbun tanah longsor menyusul hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut selama beberapa hari terakhir.

Di Pekanbaru rumah sakit jiwa ruangan peristirahatan dan kamar tidurpasien digenangi Air yang berakibat terganggunya pelayanan medis kepada para pasien, sementara dari Sumatera Selatan dilaporkan beberapa Kabupaten terendam banjir antara lain Desa Keban Agung Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat puluhan rumah hancur akibat banjir bandang dan ini banjir terbesar sejak tahun 1950-an, kata Nenek Yamina sambil berteriak histeris, Enam desa di Kabupaten Banyuasin tergenang air, demikian halnya 7 Desa dikawasan Kabupaten Ogan Komering Ulu tergenang banjir sehingga masyarakat dan petani tidak dapat mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, dan perlu mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Melihat kondisi objektif tersebut, bahwa dibelahan bumi Indonesia ini sudah sangat rawan terjadi banjir, tentu hal ini bahwa membuktikan bahwa daerah resapan air yang menampung curahan hujan sudah tidak kita miliki.

Kerusakan hutan terjadi dimana-mana akibat keserakahan pemilik modal yang dengan dalih memiliki Hak Pengelolaan Hutan (HPH) membabat hutan dengan serakah dan egois, warisan kerusakan hutan yang ditinggalkan oleh pendahulu kita berakibat kesengsaraan dimana-mana, ribuan hektar terendam diberbagai Kabupaten dan derah seluruh Indonesia, gagal panen, sawah terancam puso dan krisis pangan menimpa negeri ini, tentu ini sangat membahayakan negeri ini, semua berakibat kebutuhan pangan harus impor, rakyat tidaklagi mampu menyajikan pangan produksi lokal.

Kalau hal ini terus terjadi, maka bangsa ini akan menuju kehancuran akibat ulah tangan-tangan jahil yang memanfaatkan sumberdaya alam dengan serakah.

Secara bersamaan mari kita bangkit dan sadar bahwa tanpa kepedulian kita bersama melalui gerakan penanaman pohon dan penghijauan kembali maupun reboisasi kita lestarikan hutan sebagai paru-paru dunia.

Ketentuan Hukum harus ditegakkan, para pembalakan liar dan perusak hutan harus menebus kesalahannya, kawasan yang dijadikan resapan air jangan ditimbun untuk pembangunan kawasan industri atau untuk perumahan elit atau rumah toko untuk kawasan perdagangan, bangsa ini harus mengerti apa yang dilarang dan apa yang diperbolehkan, tidak asal hamtam kromo (istilah jawa), tentunya dalam hidup ini ada aturan yang harus dipatuhi, tidak semua harus dibayar dengan uang untuk memuluskan keinginan pribadi. Hal inilah yang terjadi sekarang kerusakan hutan terjadi dimana-mana, banjir terjadi dimana-mana, anak cucu kita akan menderita dimana-mana bahkan kesengsaraan dan kemiskinan akan mendera seluruh negeri ini apabila kita segera sadar atas perbuatan yang salah selama ini.

Akhirnya kita hanya dapat saling menyalahkan, bahkan Kepala Negara dan kepala pemerintahan yang disalahkan, tentu negeri ini adalah tanggung jawab bersama, ditangan kita umat manusia inilah bangsa ini akan kita bawa kemana.

Akankah kita menjadi manusia yang dimusuhi mahluk Allah lainnya karena keserakahan dan salah memanfaatkan hasil bumi ini. Dari tanda-tanda alam semakin terbukti bahwa manusia lupa, sesungguhnya manusia hidup berdampingandengan mahkluk lain, dengan pola simbiose mutualisme, manusia hanya mementingkan dirinya sendiri dan mengabaikan ekosistem serta satwa lainnya, hewan dan binatang semakin langka akibat tidak tersedianya hutan dan lingkungan yang ramah untuk berlindung. Didalam ayat Al Quran Surat Al –Qashash {28} :77 dikatakan ” Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri Akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

Untuk itu mari kita benahi negeri ini dengan melibatkan seluruh umat manusia yang ada dibumi Indonesia, melalui penyuluhan, sosialisasi, anjuran, instruksi dan ajakan untuk menata bangsa sesuai dengan kemampuan masing-masing dan ketentuan agama yang dianutnya, sehingga bangsa ini terhindar dari balah dan bencana yang lebih besar, amin.
Selengkapnya...

BENCANA KEBAKARAN DI KABUPATEN BANYUASIN

Telah terjadi Bencana Kebakaran di Desa Marga Sungsang RT. 7 dan 8 Kecamatan Sungsang Kabupaten Banyuasin pada hari Minggu Tanggal 21 Juni 2009 Pukul 17.00 Wib, mengakibatkan 53 unit rumah terbakar dengan jumlah korban 69 KK, 256 Jiwa sementara korban mengungsi di rumah keluarga, mushola, Polsek dan Masjid, tidak ada korban jiwa. Gubernur Sumatera Selatan melalui Dinas Sosial Provinsi Sumatera Selatan, telah memberikan bantuan tanggap darurat berupa beras 3 ton, bahan sandang 120 paket, pangan 120 paket, family kit, kid ware 120 paket, serta pendirian dapur umum lapangan untuk meringankan beban penderitaan para korban kebakaran. Dalam sambutannya Kepala Dinas Sosial menyampaikan ungkapan keprihatinan dan turut berduka atas apa yang sedang dialami oleh warga dan pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Sosial Sumatera Selatan (Dra. Hj. Ratnawati. R. MM) didampingi Bupati Banyuasin (Ir. H. Amiruddin Inoed), semoga warga tabah menerima cobaan dari Allah SWT, dan selalu waspada atas kemungkinan terjadinya kebakaran, mengingat sekarang sudah memasuki musim kemarau.

Dalam kesempatan tersebut, Hj. Ratnawati R.MM didampingi Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Propvinsi Sumatera selatan (Drs.H.Ms. Sumarwan, MM) akan mengupayakan bahan bangunan rumah untuk rehabilitasi rumah yang terbakar melalui Departemen Sosial RI. Pada kesempatan tersebut Bupati Banyuasin (Amirudin Inoed) akan mengupayakan sharing terhadap bantuan bahan bangunan yang diupayakan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Disela-sela kunjungan kelapangan dan peninjauan kelokasi kebakaran Bupati Banyuasin menyapa satu persatu warga yang terkena musibah, seorang Ibu begitu histeris dan menangis saat Amirudin Inoed menghampirinya “ Habis galo pak, tolong bantu kami..Pak, Dak katek lagi yang ado hanyo dibadan ni lah”. Selengkapnya...

 

TAGANA SUMSEL

Alamat : Jln. Kapt. Anwar Sastro Dinas Sosial Prov. Sumsel
Telp. (0711) 311517 Fax. (0711) 310265
Email : taganasumsel@yahoo.co.id